Dalam komedi, ada beberapa cara untuk memancing tawa:
1. Gerakan fisik yang konyol (salah colok ke mata, salah duduk, dll.),
2. Gerakan fisik yang ditujukan ke orang lain (toyor kepala, dorong sampai jatuh, dll.),
3. Melebih-lebihkan suatu kejadian, hiperbola dari suatu kejadian,
4. Sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang yang umum atas suatu kejadian.
Dari keempat komedi diatas, yang pertama sampai ketiga sangat mudah mengundang tawa, sementara yang keempat, yang keempat ini mengundang tatapan aneh, rasa terkejut, dan rasa tidak suka.
Pelajaran yang bisa saya ambil adalah:
1. Orang-orang suka hal-hal konyol,
2. Orang-orang memaklumi kekerasan bila alasannya masuk akal bagi mereka,
3. Orang-orang suka sesuatu yang dramatis, berlebihan, dan berujung ke sikap mereka sendiri yang berlebih-lebihan, panik,
4. Orang-orang tidak siap menghadapi sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang yang umum diterima, singkatnya, tidak siap menghadapi perbedaan.
Sekarang saya paham mengapa orang-orang menyukai badut, mengapa mereka menyambut dengan antusias filem seperti the raid, Mengapa orang-orang menyukai sinetron, mengapa orang-orang berebutan menarik uang dari bank tahun 1998, mengapa orang-orang mengantri panjang di spbu saat harga bbm mau naik, dan mengapa orang-orang berkelahi karena berbeda pendapat.
Tidak ada yang sia-sia, bahkan komedi mengajarkan banyak hal kepada saya.
Viva la komtung!