Saya pernah berada di dalam situasi dimana saya harus menandatangani dokumen yang dipegang oleh orang lain dalam waktu secepatnya, masalahnya adalah, saya dan orang itu tidak mungkin bertemu dalam waktu 1 jam.
Jalan keluar yang dipilih saat itu adalah, saya meminta dokumen itu dikirim melalui surel, lalu saya segera membubuhkan tanda tangan saya ke selembar kertas, mengambil gambarnya, lalu mempergunakan perangkat lunak penyunting gambar, saya menempelkan tanda tangan saya ke atas dokumen tersebut.
Selesai.
Sejak itu saya telah melakukan hal yang sama beberapa kali.
Mudah ya, tapi setelahnya saya berfikir, bahwa jika saya bisa melakukannya semudah itu, orang lain juga pasti mudah melakukannya, dan jika ada banyak orang yang bisa melakukannya, berarti ada kemungkinan bagi orang-orang yang memiliki tanda tangan saya di dokumen mereka untuk mempergunakan tanda tangan saya itu tanpa saya ketahui.
Itu artinya, cara yang saya pergunakan itu tidak aman, seseorang di luar sana bisa menandatangani sebuah dokumen memakai tanda tangan saya untuk kepentingan mereka tanpa saya ketahui, bahaya.
Saya memutuskan untuk tidak lagi melakukannya dan memilih menandatangani dokumen menggunakan cara lama, langsung saja memakai tangan saya sendiri, mudah dan cepat, daripada harus menandatangani dokumen memakai tangan orang lain, apalagi bila orang yang punya tangan tidak bisa melakukan tandatangan saya.
Lah…
Namun itu tidak berlangsung lama, beberapa hari yang lalu saya menerima undangan untuk mengikuti seminar mengenai Tanda Tangan Elektronik, wew, nampaknya sangat menarik, Elektronik, seperti ‘Elelktronik’ pada musik elektronik, disko!
Karena itu saya dengan senang hati menghadiri undangan tersebut, saya pergi dengan riang gembira, seperti anak kecil yang pergi ke warung, atau seperti cowok yang mau pergi menjemput gebetannya untuk kencan pertama kali,
badan wangi,
pakaian rapih,
motor bersih,
lalu berangkat,
di jalan,
pecah ban,
lalu hujan,
lalu banjir,
sampai di rumah gebetan,
ternyata dia cowok juga.
Tidak, tidak setragis itu,
Seminarnya sesuai dugaan saya, sangat bermanfaat.
Apalagi karena seminar tanda tangan elektronik ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebuah lembaga yang memiliki otoritas atas urusan informasi dan dunia digital di Indonesia, sehingga seminarnya sangat bergizi.
Sedari awal diundang saya sudah bertanya-tanya mengenai tanda tangan elektronik ini, bagaimana bentuknya? Bagaimana cara menggunakannya? Bagaimana keamanannya? Dan beberapa pertanyaan lain.
Tanda tangan elektronik ini tidak seperti tanda tangan yang bisa kita lihat ada di dokumen, berupa torehan cepat dari nama atau inisial, yang hasil torehannya kadang bagus sekali, tapi sering juga aneh sekali sampai-sampai kita menduga bahwa itu sekedar coretan asal-asalan.
Tanda tangan elektronik ini lebih menyerupai kode digital yang ditorehkan di atas dokumen digital. Kode digital ini unik untuk setiap orang karena berisi informasi si pemiliknya sendiri.
Tanda tangan elektronik ini hanya bisa digunakan pada dokumen digital, nir kertas, sebagai bukti bahwa kita menyetujui dokumen tersebut.
Mengenai keamanan, tanda tangan elektronik ini sangat aman, karena berada dalam suatu lingkungan kode digital yang setiap bagian penyusunnya diacak jutaan kali, sehingga jika ada orang yang mencuri tanda tangan elektronik lalu ingin menyusun ulang kode-kode didalamnya agar bisa dipergunakan, maka orang itu butuh waktu paling cepat 20 tahun untuk melakukannya, dengan komputer tercanggih saat ini.
Saya tidak akan menghabiskan waktu 20 tahun hanya untuk bermain-main dengan tanda tangan elektronik teman saya.
Selain itu, tanda tangan elektronik yang dibubuhkan ke sebuah dokumen akan hilang dengan sendirinya bila dokumen tersebut disunting oleh pihak lain, dengan begitu, tanda tangan elektronik hanya akan menyertai dokumen yang anda lihat sendiri.
Saya senang sekali bisa dilibatkan dalam seminar tanda tangan elektronik ini, terlebih lagi, saya menjadi salah satu dari 500 orang pertama di provinsi Sumatera Selatan yang memiliki tanda tangan elektronik, yeah, 500 yang pertama dari 10.600.000 warga sumatera selatan, yup, saya bagian dari klub elit itu, tepatnya di urutan ke-324, ya, saya se-elit itu.
Rasanya membanggakan sekali, lur.
Tapi jangan sedih, kami bukan klub elit rahasia semacam illuminati atau NWO, bukan juga klub rahasia tukang batu bebas, free mason.
Jadi, kami membuka keanggotan bagi setiap putra putri terbaik sumatera selatan untuk bergabung dan memiliki tanda tangan elektroniknya sendiri. Caranya mudah, cukup berkunjung ke tautan ini https://sivion.rootca.or.id/ dan ikuti petunjuk yang terdapat di dalamnya, maka teman-teman akan segera memiliki tanda tangan elektronik.
Jika teman-teman adalah orang yang aktif di dunia digital, sering terlibat dengan dokumen digital, maka sudah saatnya teman-teman memiliki tanda tangan digital.
Saran saya, segeralah miliki benda keren ini.