Setelah menulis khusus untuk LBNC dan Pedestrian Sudirman dalam tulisan terpisah, maka dalam tulisan kami akan menyatukan keduanya dalam satu tulisan. Ini dilakukan karena kami melihat adanya peluang bahwa masalah yang melanda keduanya bisa diselesaikan dengan satu solusi yang sama.
Kami mengusulkan agar Lorong Basah diserahkan kepada pedagang kaki lima dan pedagang makanan eks LBNC dipindahkan ke jalan Masjid Lama. Di tempat yang baru, mereka akan bertetangga dengan pedagang eks Pedestrian Sudirman.
Pedagang kaki lima telah lama menduduki Lorong basah dan karenanya telah menjadi bagian dari kekhasan Lorong itu. Kami sarankan agar para pedagang kaki lima itu didorong untuk berjualan sampai pukul delapan malam, begitu pula dengan toko-toko di sepanjang Lorong Basah. Durasi waktu berjualan yang lebih panjang akan menjanjikan transaksi yang lebih banyak bagi mereka. Wisata belanja malam hari ini akan diberi nama Lorong Basah Street Vendor.
Tapi apakah akan ada pembeli?
Jika dipromosikan dengan baik secara terpadu bersama para eks pedagang LBNC dan Pedestrian Sudirman dibawah payung ‘Masjid Lama Night Life’ maka tersedia peluang yang cukup baik akan menjadi sebuah destinasi wisata baru.
Masjid Lama Night LIfe adalah ruang terbuka publik dimana warga Palembang dapat berkumpul pada malam hari di sebuah tempat dengan pemandangan empat aikon kota Palembang, yakni Masjid Agung Palembang, Bundaran Air Mancur, Jembatan Ampera, dan LRT.
Sajian utama Masjid Lama Night Life adalah puluhan gerai makanan dan minuman eks LBNC dan Pedestrian Sudirman, sedangkan sajian pelengkapnya adalah wisata belanja malam hari di Lorong Basah dan pedagang eks Pedestrian Sudirman.
Masjid Lama Night Life akan terdiri dari tiga bagian, yakni Lorong Basah Street Vendor, Masjid Lama Street Food, dan Masjid Lama Night Market.
Target pasar Masjid Lama Night Life ada beberapa buah, pertama, warga Palembang yang sekadar ingin mendapatkan tempat nongkrong di malam hari; kedua, warga Palembang yang ingin nongkrong malam hari di tempat yang banyak pemandangan; ketiga, warga Palembang yang ingin nongkrong dengan suasana kota tua; keempat, warga Palembang yang ingin berbelanja malam hari; kelima, turis nusantara dan mancanegara yang ingin merasakan nuansa kota tua Palembang di malam hari.
Para pedagang makanan dan minuman eks LBNC dan Pedestrian Sudirman akan diletakkan di jalan Masjid Lama pada ruas antara bank BCA dan bank BNI. Jalan itu terdiri dari empat jalur yang dibagi dua oleh marka jalan. Semua jalur bisa ditutup dan kendaraan yang hendak naik ke Jembatan Ampera diarahkan masuk ke jalan TP Rustam Effendi atau melalui Pasar 16 dan berputar di sebelah Jembatan Ampera.
Semua gerai diatur dalam dua barisan yang berjejer di sepanjang marka jalan. Pedagang dalam dua baris ini saling membelakangi dan menghadap ke arah ruko. Di depan gerai mereka, di atas jalan aspal, diletakkan meja dan kursi bagi pengunjung. Pengamen atau penghibur akan diatur dalam posisi tertentu dan tidak boleh berpinddah atau berkeliling. Jarak antar posisi pengamen-penghibur diatur agar suara nyanyian mereka tidak tumpang tindih. Mereka juga tidak boleh memakai alat listrik dan perkusi. Pengaturan ini diperlukan agar tidak terjadi polusi suara yang mengganggu kenyamanan warga dan Masjid Agung Palembang.
Gerai makanan dan minuman diberi nama Masjid Lama Street Food dan diletakkan pada ruas ini karena dua alasan, pertama, ruas ini paling dekat dengan jalan utama dan menyediakan pemandangan tanpa terhalang ke arah LRT, Bundaran Air Mancur, Masjid Agung Palembang, dan Jembatan Ampera; kedua, ruas ini berada tepat di muara Lorong Basah, sehingga warga yang selesai berbelanja malam bisa beristirahat di tempat makan atau sebaliknya, warga yang tadinya hanya mau nongkrong malah ikut berbelanja karena melihat keramaian di Lorong Basah Street Vendor.
Pedagang aneka rupa eks Pedestrian Sudirman diberi panggilan Masjid Lama Night Market dan akan ditempatkan di jalan Masjid Lama pada ruas antara bank BCA dan bank Danamon. Jadi mereka berada diantara dua pusat tempat makan, yakni antara Masjid Lama Street Food dan berbagai gerai makanan di jalan Sayangan.
Masjid Lama Night Life akan menjadi solusi bagi masalah sepinya pengunjung LBNC dan kesemrawutan Jalan Jenderal Sudirman akibat keberadaan Pedestrian Sudirman. Masjid Lama Night Life juga akan menghidupkan jalan Masjid lama dan di sekitarnya pada malam hari, salah satu bagian kota tua Palembang yang berharga.
Selain itu, Masjid Lama Night Life akan memebrikan kesempatan bagi warga Palembang untuk mencari nafkah tanpa melanggar aturan ketertiban. Dan tentu saja, akan menjadi destinasi wisata baru bagi Palembang.