Skip to content
Menu
Kisah Kecil dari Palembang
  • Masa Lalu
  • Masa Kini
  • Gagasan
Kisah Kecil dari Palembang

Solusi Lain Bagi LBNC dan Pedestrian Sudirman

Posted on 03/12/202005/08/2022

Setelah menulis khusus untuk LBNC dan Pedestrian Sudirman dalam tulisan terpisah, maka dalam tulisan kami akan menyatukan keduanya dalam satu tulisan. Ini dilakukan karena kami melihat adanya peluang bahwa masalah yang melanda keduanya bisa diselesaikan dengan satu solusi yang sama.

Kami mengusulkan agar Lorong Basah diserahkan kepada pedagang kaki lima dan pedagang makanan eks LBNC dipindahkan ke jalan Masjid Lama. Di tempat yang baru, mereka akan bertetangga dengan pedagang eks Pedestrian Sudirman.

Pedagang kaki lima telah lama menduduki Lorong basah dan karenanya telah menjadi bagian dari kekhasan Lorong itu. Kami sarankan agar para pedagang kaki lima itu didorong untuk berjualan sampai pukul delapan malam, begitu pula dengan toko-toko di sepanjang Lorong Basah. Durasi waktu berjualan yang lebih panjang akan menjanjikan transaksi yang lebih banyak bagi mereka. Wisata belanja malam hari ini akan diberi nama Lorong Basah Street Vendor.

Tapi apakah akan ada pembeli?

Jika dipromosikan dengan baik secara terpadu bersama para eks pedagang LBNC dan Pedestrian Sudirman dibawah payung ‘Masjid Lama Night Life’ maka tersedia peluang yang cukup baik akan menjadi sebuah destinasi wisata baru.

Masjid Lama Night LIfe adalah ruang terbuka publik dimana warga Palembang dapat berkumpul pada malam hari di sebuah tempat dengan pemandangan empat aikon kota Palembang, yakni Masjid Agung Palembang, Bundaran Air Mancur, Jembatan Ampera, dan LRT.

Sajian utama Masjid Lama Night Life adalah puluhan gerai makanan dan minuman eks LBNC dan Pedestrian Sudirman, sedangkan sajian pelengkapnya adalah wisata belanja malam hari di Lorong Basah dan pedagang eks Pedestrian Sudirman.

Masjid Lama Night Life akan terdiri dari tiga bagian, yakni Lorong Basah Street Vendor, Masjid Lama Street Food, dan Masjid Lama Night Market.

Target pasar Masjid Lama Night Life ada beberapa buah, pertama, warga Palembang yang sekadar ingin mendapatkan tempat nongkrong di malam hari; kedua, warga Palembang yang ingin nongkrong malam hari di tempat yang banyak pemandangan; ketiga, warga Palembang yang ingin nongkrong dengan suasana kota tua; keempat, warga Palembang yang ingin berbelanja malam hari; kelima, turis nusantara dan mancanegara yang ingin merasakan nuansa kota tua Palembang di malam hari.

Ruas jalan Masjid Lama yang mengarah ke Bundaran Air Mancur. Ruas ini akan menjadi tempat Masjid Lama Street Vendor.

Para pedagang makanan dan minuman eks LBNC dan Pedestrian Sudirman akan diletakkan di jalan Masjid Lama pada ruas antara bank BCA dan bank BNI. Jalan itu terdiri dari empat jalur yang dibagi dua oleh marka jalan. Semua jalur bisa ditutup dan kendaraan yang hendak naik ke Jembatan Ampera diarahkan masuk ke jalan TP Rustam Effendi atau melalui Pasar 16 dan berputar di sebelah Jembatan Ampera.

Semua gerai diatur dalam dua barisan yang berjejer di sepanjang marka jalan. Pedagang dalam dua baris ini saling membelakangi dan menghadap ke arah ruko. Di depan gerai mereka, di atas jalan aspal, diletakkan meja dan kursi bagi pengunjung. Pengamen atau penghibur akan diatur dalam posisi tertentu dan tidak boleh berpinddah atau berkeliling. Jarak antar posisi pengamen-penghibur diatur agar suara nyanyian mereka tidak tumpang tindih. Mereka juga tidak boleh memakai alat listrik dan perkusi. Pengaturan ini diperlukan agar tidak terjadi polusi suara yang mengganggu kenyamanan warga dan Masjid Agung Palembang.

Gerai makanan dan minuman diberi nama Masjid Lama Street Food dan diletakkan pada ruas ini karena dua alasan, pertama, ruas ini paling dekat dengan jalan utama dan menyediakan pemandangan tanpa terhalang ke arah LRT, Bundaran Air Mancur, Masjid Agung Palembang, dan Jembatan Ampera; kedua, ruas ini berada tepat di muara Lorong Basah, sehingga warga yang selesai berbelanja malam bisa beristirahat di tempat makan atau sebaliknya, warga yang tadinya hanya mau nongkrong malah ikut berbelanja karena melihat keramaian di Lorong Basah Street Vendor.

Ruas jalan Masjid Lama yang mengarah ke jalan Sayangan. Ruas ini akan menjadi tempat Masjid Lama Night Market.

Pedagang aneka rupa eks Pedestrian Sudirman diberi panggilan Masjid Lama Night Market dan akan ditempatkan di jalan Masjid Lama pada ruas antara bank BCA dan bank Danamon. Jadi mereka berada diantara dua pusat tempat makan, yakni antara Masjid Lama Street Food dan berbagai gerai makanan di jalan Sayangan.

Masjid Lama Night Life akan menjadi solusi bagi masalah sepinya pengunjung LBNC dan kesemrawutan Jalan Jenderal Sudirman akibat keberadaan Pedestrian Sudirman. Masjid Lama Night Life juga akan menghidupkan jalan Masjid lama dan di sekitarnya pada malam hari, salah satu bagian kota tua Palembang yang berharga.

Selain itu, Masjid Lama Night Life akan memebrikan kesempatan bagi warga Palembang untuk mencari nafkah tanpa melanggar aturan ketertiban. Dan tentu saja, akan menjadi destinasi wisata baru bagi Palembang.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Mengenai Robby Sunata
December 2020
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Nov   Jan »
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • October 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2023
  • November 2022
  • August 2022
  • May 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • May 2017
  • March 2017
  • January 2017
  • November 2016
  • October 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • May 2016
  • March 2016
  • January 2016
  • November 2014
  • April 2014
  • March 2014
  • January 2014
  • May 2010
©2025 Kisah Kecil dari Palembang | WordPress Theme by Superbthemes.com