Rumah Heritage Ong Boen Tjiet adalah rumah kayu perpaduan gaya arsitektur Melayu dengan Cina yang diduga telah berusia lebih dari 200 tahun. Dari seluruh rumah sejenis yang masih ada di Palembang, inilah rumah terbaik yang tersisa saat ini.
Berikut ini kami bagikan cara untuk berkunjung ke rumah heritage yang cantik ini melalui jalan darat dan air yang dapat dipilih oleh para turis nusantara dan oleh penduduk Palembang sendiri.
Dari Luar Palembang
Pesawat Udara
Jika menuju ke Palembang dengan menaiki pesawat udara maka perjalanan menuju ke Rumah Heritage Ong Boen Tjiet akan menjadi amat mudah. Anda akan mendarat di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Dari sana anda tidak perlu keluar dari lingkungan bandara karena moda transportasi selanjutnya menuju Rumah Heritage Ong Boen Tjiet bisa dijangkau dari dalam lingkungan bandara sendiri.
LRT Palembang memiliki stasiun paling utara yang bernama Stasiun Bandara dan sesuai namanya stasiun ini berada di dalam lingkungan bandara, tepatnya di lapangan parkir yang berada di depan Gedung utama bandara.
Ketika tiba di Palembang dan keluar dari pintu kedatangan anda akan langsung bertemu lapangan parkir yang di bagian tengahnya terdapat bangunan besar bewarna perak, bangunan ini adalah Stasiun LRT Bandara.
Keluar dari pintu kedatangan anda cukup berbelok ke kanan dan dalam kurang lebih 30 meter anda akan melihat sebuah eskalator. Melalui eskalator itu anda akan naik ke lantai dua lalu berbelok ke arah kiri dan memasuki sebuah koridor panjang yang melintang di atas lapangan parkir bandara. Ikuti saja koridor ini sejauh kurang lebih 50 meter sampai bertemu eskalator selanjutnya yang berada di sebelah kiri. Eskalator kedua ini akan membawa anda langsung ke ruang Stasiun LRT Bandara dimana konter tiket dan ruang tunggu berada.
Silakan membeli tiket seharga Rp 5.000,- dengan tujuan Stasiun Ampera.
Stasiun Ampera bertetangga dengan Jembatan Ampera, yaitu pada sisi sebelah utara jembatan. Turunlah di stasiun ini dan keluar ke jalan yang berada di bawahnya. Anda akan melanjutkan dengan berjalan kaki melalui bagian bawah Jalur LRT menuju ke arah dermaga yang berada di tepian Sungai Musi. Dermaga-dermaga ini tersebar dari bagian bawah Jembatan Ampera sampai ke halaman Benteng Kuto Besak.
Jangan terburu-buru, nikmati saja sesi jalan kakinya karena anda sedang berada di bagian kota tua Palembang yang dipenuhi bangunan yang usianya lebih tua daripada Indonesia. Jika beruntung, anda akan bertemu tukang pempek keliling yang membawa pempeknya dalam wadah rotan atau aluminium. Jika berjalan kaki membuat haus, maka terdapat pula penjaja air minum dan mini market pada jalur yang anda lalui.
Dermaga yang direkomendasikan adalah dermaga yang berada di depan Patung Ikan Belida. Patung ini ada di halaman Benteng Kuto Besak dan menghadap ke Sungai Musi. Silakan pilih perahu yang akan dinaiki. Biaya penyeberangan dari Benteng Kuto Besak menuju ke Rumah Heritage Ong Boen Tjiet sekitar Rp 10.000,- per orang. Jika anggota rombongan cukup banyak, perahu bisa disewa seharian dengan harga sekitar Rp 300.000,-. Kapasitas perahu berragam antara 12 sampai 20 tempat duduk.
Durasi waktu perjalanan air dari Benteng Kuto Besak ke Rumah Heritage Ong Boen Tjiet berkisar antara 7 sampai 10 menit. Selama perjalanan anda bisa berfoto di atas perahu dengan latar Jembatan Ampera dan bisa pula melihat perahu-perahu pencari barang bekas di dasar Sungai Musi yang kadang kala menemukan artefak dari masa Kadatuan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang.
Mendekati Rumah Heritage Ong Boen Tjiet anda akan disambut oleh dermaga besi yang cukup besar tepat di halaman rumahnya. Sekarang anda telah tiba, silakan nikmati suasana Palembang yang tenang di teras rumah heritage di tepian Musi.
Kereta Api
Jika anda berangkat ke Palembang mempergunakan kereta api maka anda telah dekat sekali dengan lokasi dimana Rumah Heritage Ong Boen Tjiet berada. Tiba di stasiun kereta api Kertapati, anda cukup berjalan keluar dari stasiun sampai ke jalan besar yang menuju ke Jembatan Ogan. Sebelum itu pesanlah dahulu ojek online sehingga anda tidak perlu menunggu terlalu lama.
Saat memesan ojek online, lokasi yang hendak anda tuju adalah ‘Rumah Saudagar Ong Boen Tjit’ yang telah didaftarkan di Google Maps. Ojek online roda dua akan membawa anda langsung ke tujuan tetapi ojek online roda empat akan mengantar anda sampai ke ujung Lorong Jayalaksana. Dari sana anda harus berjalan kaki sekitar 130 meter melalui rumah-rumah penduduk yang ramah untuk sampai ke Rumah Heritage Ong Boen Tjiet.
Selama jalan kaki anda akan melihat kerajinan nipah di beberapa rumah penduduk. Mereka membuat nipah menjadi berbagai peralatan mulai dari piring makan, wadah pensil, pot bunga, sampai wadah pakaian kotor. Para perajin nipah ini biasanya menerima pesanan dalam jumlah besar tetapi jika anda berminat mereka bisa menjual secara satuan.
Jika anda termasuk yang gemar adrenaline rush, maka setelah mencoba kereta api anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menaiki perahu ketek.
Berjalan keluar dari Stasiun Kertapati, anda harus berbelok ke kiri dan berjalan kaki menuju ke tepi Sungai Ogan kurang lebih sejauh 50 meter sampai bertemu dermaga. Dari sana anda bisa menumpang ketek ke dermaga Rumah Heritage Ong Boen Tjiet dengan harga kurang lebih Rp 10.000,- per orang atau bisa menyewa perahu ketek seharian dengan biaya sekitar Rp 300.000,-. Kapasitas perahu bervariasi antara 12 sampai 20 orang.
Dari Dalam Palembang
Jika anda berdomisili di Palembang maka perjalanan menuju ke Rumah Heritage Ong Boen Tjiet bisa dilakukan melalui darat atau campuran antara darat dan air.
Sepenuhnya Darat
Kendaraan roda dua bisa membawa anda sampai langsung ke Rumah Heritage Ong Boen Tjiet dan kendaraan dapat diparkir di halamannya, tetapi kendaraan roda empat terpaksa berhenti di muka Lorong Jayalaksana 3/4 Ulu dan harus mencari lokasi parkir di dekat situ. Dari sana anda harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki memasuki Lorong Jayalaksana sepanjang kurang lebih 200 meter lalu masuk ke Lorong yang lebih kecil sejauh 130 meter.
Sepanjang 130 meter berjalan melalui rumah-rumah penduduk yang ramah, anda akan melihat kerajinan nipah di beberapa rumah penduduk. Mereka membuat nipah menjadi berbagai peralatan mulai dari piring makan, wadah pensil, pot bunga, sampai wadah pakaian kotor. Para perajin nipah ini biasanya menerima pesanan dalam jumlah besar tetapi jika anda berminat mereka bisa menjual secara satuan.
Campuran Darat dan Air
Kombinasi darat dan air ini adalah pilihan yang direkomendasikan. Kendaraan roda empat diparkirkan di lapangan parkir yang ada di sekitar Benteng Kuto Besak dan dari sana perjalanan dilanjutkan dengan menumpang perahu ketek.
Dermaga yang direkomendasikan adalah dermaga yang berada di depan Patung Ikan Belida. Patung ini ada di halaman Benteng Kuto Besak dan menghadap ke Sungai Musi. Silakan pilih perahu yang akan dinaiki. Biaya penyeberangan dari Benteng Kuto Besak ke Rumah Heritage Ong Boen Tjiet sekitar Rp 10.000,- per orang. Jika anggota rombongan cukup banyak, perahu bisa disewa seharian dengan harga sekitar Rp 300.000,-. Kapasitas perahu bermacam-macam antara 12 sampai 20 orang.
Waktu perjalanan air dari Benteng Kuto Besak ke Rumah Heritage Ong Boen Tjiet berkisar antara 7 sampai 10 menit. Selama perjalanan anda bisa berfoto di perahu dengan latar Jembatan Ampera dan melihat perahu-perahu pencari barang bekas di dasar Sungai Musi yang kadang kala menemukan artefak dari masa Kadatuan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang.
Mendekati Rumah Heritage Ong Boen Tjiet anda akan disambut oleh dermaga besi yang cukup besar tepat di halaman rumahnya. Sekarang anda telah tiba, silakan nikmati suasana Palembang yang tenang di teras rumah heritage di tepian Musi.
Demikian panduan menuju ke Rumah Heritage Ong Boen Tjiet ini dibuat dengan harapan agar dapat mempermudah perjalanan anda. Selamat menikmati kekayaan budaya Palembang!.