Skip to content
Menu
Kisah Kecil dari Palembang
  • Masa Lalu
  • Masa Kini
  • Gagasan
Kisah Kecil dari Palembang
Talang Jawa Kolonel Atmo Palembang

Jalan Talang Jawa adalah Jalan Kolonel Atmo

Posted on 20/10/2024

Hari ini jalan Jenderal Sudirman adalah jalan utama di Palembang dan jauh lebih populer daripada jalan Kolonel Atmo, tetapi di masa lalu, Jalan Kolonel Atmo adalah jalan utama, dan satu-satunya jalan di Palembang yang bisa dipakai berkendara menuju keluar kota, karena jalan Jenderal Sudirman belum ada.

Jalan Jenderal Sudirman baru dibangun pada tahun 1940-an, yang menyambungkan dua jalan utama yang lebih dulu ada.

Jalan Tengkuruk adalah jalan yang pertama kali ada. Jalan ini membentang di tepi sebelah timur Sungai Tengkuruk dari muaranya di Sungai Musi melalui Masjid Agung Palembang trus ke barat laut sampai bertemu dengan jalan Kebon Duku yang sekarang bernama jalan Kapten Cek Syeh. Tidak ada pertigaan disini karena orang yang datang dari arah Tengkuruk mau tidak mau harus berbelok ke Kebon Duku, karena hanya itu jalan yang tersedia.

Peta Palembang tahun 1917 menunjukkan pusat kota
Peta Palembang tahun 1917 menunjukkan bahwa dari Masjid Agung tidak ada jalan yang memanjang sampai jauh. Jalan Tengkuruk hanya melewati Masjid Agung sedikit saja lalu bertemu Jalan Kebon Duku.

Pada masa yang kurang lebih sama, jalan Kepandean dibangun. Jalan ini menghubungkan antara jalan Tengkuruk dengan jalan Segaran-jalan Sayangan. Pada masa sekarang, jalan Kepandean dikenal sebagai jalan TP Rustam Effendi.

Pada tahun 1870-an, dari tengah jalan Kepandean ini dibangun jalan keluar dari kota Palembang yang menuju ke arah Talang Betutu. Sehingga orang-orang yang datang dari arah utara akan masuk ke Palembang melalui jalan ini dan bisa langsung bertemu kawasan pusat bisnis di 16 Ilir.

Pada tahun 1900-an jalan ini dinamai jalan talang Jawa karena dia melintasi perkampungan orang Jawa yang sekarang kurang lebih berada di Hotel Beston. Pada seberang jalan dari kampung Jawa ini ada jalan lain yang menuju ke makam sultan pertama Kesultanan Palembang Darussalam, yaitu Sultan Abdurrahman Cinde Walang. Dengan demikian kampung Jawa ini berada di pertigaan yang strategis.

Pada tahun 1920-an, Sungai Tengkuruk ditimbun dan dijadikan jalan, sehingga kini jalan Tengkuruk menjadi lebih lebar dan menjadi jalan utama di Palembang, namanya berubah menjadi Bulevar Tengkuruk. Walau telah menjadi lebih lebar tetapi panjangnya tidak berubah, hanya sampai di jalan Kebon Duku saja.

Peta Palembang tahun 1930 pusat kota
Peta Palembang tahun 1930 menunjukkan perkembang kota, Jalan Tengkuruk diperlebar tetapi panjangnya masih tetap sama seperti di tahun 1917.

Barulah pada awal dekade 1940-an dibuat jalan baru yang menghubungkan bulevar Tengkuruk dengan Jalan Talang Jawa. Jalan ini dibuat dari ujung jalan Tengkuruk di belokan ke jalan Kebon Duku lurus ke arah barat laut sampai bertemu dengan pertigaan jalan Talang Jawa-jalan Cinde Walang.

Ruas jalan yang baru ini diberi nama jalan Talang Jawa Baru, mungkin karena jalan ini lebih dianggap sebagai cabang dari jalan Talang Jawa daripada perpanjangan dari jalan Tengkuruk.

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, jalan Talang Jawa Baru ini berkembang menjadi pusat ekonomi dan bisnis utama di Palembang. Bioskop Internasional berdiri di jalan baru ini, begitu pula dengan belasan toko onderdil mobil dan toko pakaian. Singkat kata, jalan baru ini adalah pusat bisnis dan pusat belanjanya warga Palembang.

sketsa peta Palembang tahun 1947
Sketsa Peta Palembang tahun 1947, diambil dari buku Bumi Sriwijaya Bersimbah Darah. tampak ada tulisan ‘Jalan Baru’ di bagian atas Masjid Agung Palembang (kotak no. 13). Jalan Baru ini maksudnya adalah Jalan Talang Jawa Baru, sedangkan jalan Talang Jawa ada di sebelah kanannya.

Pada masa selanjutnya jalan Talang Jawa berganti nama menjadi jalan Kolonel Atmo, sedangkan jalan Talang Jawa Baru berganti nama menjadi jalan Jenderal Sudirman seperti yang warga Palembang kenal hari ini.

Dengan demikian, jalan Talang Jawa adalah jalan yang sekarang dikenal sebagai jalan Kolonel Atmo, sebuah jalan penting di masa lalu karena merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan Palembang dengan Talang Betutu, dan kemudia Sekayu dan Jambi. Sedangkan jalan jenderal Sudirman adalah jalan yang baru dibangun pada masa awal kemerdekaan Indonesia dan mulanya diberi nama jalan Talang Jawa Baru.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Mengenai Robby Sunata
October 2024
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Aug   Jan »
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • October 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2023
  • November 2022
  • August 2022
  • May 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • May 2017
  • March 2017
  • January 2017
  • November 2016
  • October 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • May 2016
  • March 2016
  • January 2016
  • November 2014
  • April 2014
  • March 2014
  • January 2014
  • May 2010
©2025 Kisah Kecil dari Palembang | WordPress Theme by Superbthemes.com